:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4668628/original/040691800_1701310701-Ilustrasi_Hari_AIDS_Sedunia.jpg)
Setiap tahun, tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang HIV/AIDS, mendukung mereka yang hidup dengan virus ini, dan mengenang mereka yang telah meninggal akibat penyakit yang terkait. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), termasuk penyebab, gejala, pengobatan, serta upaya pencegahan.
Apa Itu HIV dan AIDS?
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4, yang merupakan bagian penting dari sistem imun. Jika tidak diobati, infeksi HIV dapat berkembang menjadi AIDS, yaitu tahap akhir dari infeksi HIV di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah dan tidak mampu melawan infeksi atau penyakit serius lainnya (Alodokter, 2024).
AIDS bukanlah penyakit yang ditularkan secara langsung, melainkan sindrom yang muncul akibat kerusakan sistem kekebalan tubuh oleh virus HIV. Pada tahap ini, infeksi yang seharusnya ringan bagi individu sehat dapat menjadi fatal bagi penderita AIDS (Spiritia, 2023).
Penyebab Penularan HIV
HIV ditularkan melalui beberapa cara, antara lain:
- Hubungan seksual yang tidak aman: Melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan pelindung (kondom) dengan orang yang terinfeksi.
- Penggunaan jarum suntik bersama: Terutama di kalangan pengguna narkoba suntik.
- Transfusi darah: Menerima darah atau produk darah yang terkontaminasi.
- Dari ibu ke anak: Seorang ibu hamil dengan HIV dapat menularkan virus kepada bayinya selama kehamilan, saat persalinan, atau melalui ASI (Kementerian Kesehatan RI, 2023).
Penting untuk dicatat bahwa HIV tidak menular melalui kontak biasa seperti bersalaman, berciuman, atau gigitan nyamuk (Halodoc, 2024).
Gejala HIV dan AIDS
Gejala infeksi HIV dapat bervariasi tergantung pada tahap infeksinya. Pada tahap awal setelah terinfeksi, banyak orang mengalami gejala mirip flu seperti demam, kelelahan, dan ruam kulit. Gejala ini biasanya muncul dalam waktu 2 hingga 6 minggu setelah terpapar virus (Alodokter, 2024)
1
.Seiring waktu, jika tidak diobati, virus akan merusak sistem kekebalan tubuh secara bertahap. Pada tahap AIDS, gejala dapat mencakup:
- Penurunan berat badan drastis
- Diare kronis
- Infeksi paru-paru (pneumonia)
- Toksoplasmosis otak
- Infeksi oportunistik lainnya (Spiritia, 2023).
Diagnosis dan Pengobatan
Diagnosis HIV dilakukan melalui tes darah untuk mendeteksi antibodi terhadap virus tersebut. Jika seseorang dinyatakan positif HIV, pengobatan antiretroviral (ART) dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Meskipun saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV/AIDS secara total, terapi ART dapat menekan viral load hingga tidak terdeteksi dalam darah (Kementerian Kesehatan RI, 2023).
Pengobatan bertujuan untuk menjaga agar sistem kekebalan tubuh tetap kuat sehingga penderita dapat menjalani kehidupan yang sehat dan produktif.
Upaya Pencegahan
Pencegahan penularan HIV/AIDS sangat penting untuk mengendalikan epidemi ini. Beberapa langkah pencegahan meliputi:
- Edukasi: Memberikan informasi yang akurat tentang cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS kepada masyarakat.
- Penggunaan kondom: Menggunakan kondom setiap kali berhubungan seksual untuk mengurangi risiko penularan.
- Pengujian rutin: Melakukan tes HIV secara berkala terutama bagi mereka yang berisiko tinggi.
- Program pertukaran jarum: Menyediakan akses ke jarum steril bagi pengguna narkoba suntik.
- Perawatan ibu hamil: Memastikan ibu hamil dengan HIV mendapatkan perawatan yang tepat untuk mencegah penularan kepada bayi mereka (Ayo Sehat Kemkes, 2024).
Kesimpulan
Hari AIDS Sedunia adalah momen penting untuk meningkatkan kesadaran tentang HIV/AIDS dan mendukung mereka yang hidup dengan virus ini. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS serta akses ke pengobatan yang tepat, kita dapat membantu mengurangi stigma dan meningkatkan kualitas hidup bagi mereka yang terpengaruh.
Mari bersama-sama berkomitmen untuk mendukung upaya pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS demi masa depan yang lebih sehat bagi semua.
Referensi
- Alodokter. (2024). HIV dan AIDS - Gejala, penyebab dan mengobati. Diakses dari https://www.alodokter.com/hiv-aids
- Ayo Sehat Kemkes. (2024). Mengenal HIV dan AIDS serta Tanda-tanda Gejalanya. Diakses dari https://ayosehat.kemkes.go.id/mengenal-hiv-dan-aids-serta-tanda-tanda-gejalanya
- Halodoc. (2024). Apa itu HIV dan AIDS?. Diakses dari https://www.halodoc.com/kesehatan/hiv-dan-aids
- Kementerian Kesehatan RI. (2023). Laporan Kasus HIV/AIDS di Indonesia. Diakses dari https://www.kemkes.go.id/laporan-hivaids
- Spiritia. (2023). Apa AIDS Itu?. Diakses dari https://spiritia.or.id/artikel/detail/3