Infeksi Nosokomial: Masalah Kesehatan Global

Doro Agus Purmono
0

Pengertian Infeksi Nosokomial

Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat oleh pasien saat menerima perawatan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Infeksi ini biasanya muncul setelah 48 jam atau lebih setelah pasien dirawat, dan dapat disebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit. Infeksi ini menjadi masalah serius karena dapat menyebabkan komplikasi, memperpanjang waktu perawatan, dan meningkatkan biaya perawatan kesehatan.

Jenis-Jenis Infeksi Nosokomial

Infeksi nosokomial dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan lokasi dan penyebabnya:
  1. Infeksi Saluran Kemih (ISK): Merupakan salah satu infeksi nosokomial paling umum, sering terjadi akibat penggunaan kateter urin yang berkepanjangan.
  2. Infeksi Aliran Darah: Terjadi akibat penggunaan kateter intravena yang tidak steril atau terkontaminasi.
  3. Pneumonia Terkait Ventilator (VAP): Ditemui pada pasien yang menggunakan ventilator mekanik untuk membantu bernapas.
  4. Infeksi Luka Operasi: Terjadi setelah prosedur pembedahan jika area luka terkontaminasi.
  5. Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak: Dapat terjadi pada pasien dengan luka terbuka atau yang menjalani prosedur bedah.

Penyebab Infeksi Nosokomial

Infeksi nosokomial umumnya disebabkan oleh bakteri, meskipun virus dan jamur juga dapat berperan. Beberapa patogen yang sering terlibat antara lain:
  • Staphylococcus aureus: Termasuk MRSA (Methicillin-resistant Staphylococcus aureus) yang resisten terhadap banyak antibiotik.
  • Escherichia coli: Sering terkait dengan infeksi saluran kemih.
  • Pseudomonas aeruginosa: Dikenal karena kemampuannya untuk bertahan di lingkungan rumah sakit dan resisten terhadap banyak antibiotik.
  • Enterococcus spp.: Dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan infeksi aliran darah.

Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi nosokomial meliputi:
  • Usia Lanjut: Pasien yang lebih tua cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah.
  • Kondisi Medis Tertentu: Penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, atau kanker dapat meningkatkan risiko.
  • Penggunaan Alat Medis Invasif: Kateter urin, ventilator, dan alat bedah lainnya dapat menjadi jalur masuk bagi patogen.
  • Lama Tinggal di Rumah Sakit: Semakin lama pasien dirawat, semakin tinggi risiko terjadinya infeksi.
  • Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah: Pasien dengan imunosupresi, baik karena penyakit atau pengobatan, lebih rentan terhadap infeksi.

Dampak Infeksi Nosokomial

Infeksi nosokomial memiliki dampak signifikan baik bagi pasien maupun sistem kesehatan secara keseluruhan:
  1. Komplikasi Kesehatan: Infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti sepsis, kegagalan organ, dan bahkan kematian.
  2. Panjang Waktu Rawat Inap: Pasien dengan infeksi nosokomial seringkali memerlukan perawatan tambahan, sehingga memperpanjang waktu rawat inap mereka.
  3. Biaya Perawatan: Pengobatan infeksi nosokomial memerlukan biaya tambahan untuk antibiotik, perawatan intensif, dan prosedur medis lainnya.
  4. Kualitas Hidup Pasien: Infeksi dapat mengurangi kualitas hidup pasien akibat rasa sakit, ketidaknyamanan, dan kecemasan.

Pencegahan Infeksi Nosokomial

Mencegah infeksi nosokomial adalah tanggung jawab bersama antara tenaga medis dan pasien. Beberapa langkah pencegahan meliputi:
  1. Kebersihan Tangan: Mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah kontak dengan pasien sangat penting untuk mencegah penyebaran patogen.
  2. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD): Tenaga medis harus menggunakan APD seperti masker, sarung tangan, dan pelindung wajah saat merawat pasien untuk mengurangi risiko penularan.
  3. Sterilisasi Peralatan Medis: Semua peralatan medis harus disterilkan sebelum digunakan pada pasien untuk mencegah kontaminasi.
  4. Isolasi Pasien dengan Infeksi Menular: Pasien dengan infeksi menular harus diisolasi untuk mencegah penyebaran ke pasien lain.
  5. Pendidikan kepada Tenaga Medis dan Pasien: Memberikan informasi tentang cara mencegah infeksi nosokomial kepada tenaga medis dan pasien sangat penting untuk meningkatkan kesadaran.

Penanganan Infeksi Nosokomial

Penanganan infeksi nosokomial melibatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai. Langkah-langkah penanganan meliputi:
  1. Diagnosis Awal: Mengidentifikasi jenis infeksi melalui pemeriksaan laboratorium seperti kultur darah atau kultur urin.
  2. Penggunaan Antibiotik: Memilih antibiotik yang tepat berdasarkan hasil kultur dan sensitivitas bakteri terhadap antibiotik tersebut.
  3. Perawatan Suportif: Memberikan perawatan tambahan untuk mendukung sistem kekebalan tubuh pasien seperti cairan intravena dan nutrisi yang adekuat.
  4. Pemantauan Ketat: Memantau kondisi pasien secara terus-menerus untuk mendeteksi tanda-tanda komplikasi lebih awal.

Kebijakan Kesehatan dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial

Banyak negara telah mengembangkan kebijakan kesehatan untuk mengatasi masalah infeksi nosokomial. Kebijakan ini mencakup:
  • Protokol Kebersihan Rumah Sakit: Mengembangkan pedoman kebersihan yang ketat di rumah sakit untuk mencegah penyebaran patogen.
  • Pelatihan Tenaga Medis: Memberikan pelatihan rutin kepada tenaga medis tentang praktik terbaik dalam pencegahan infeksi.
  • Monitoring dan Evaluasi: Melakukan pemantauan berkala terhadap insiden infeksi nosokomial di rumah sakit untuk mengevaluasi efektivitas langkah-langkah pencegahan.

Kesimpulan

Infeksi nosokomial merupakan masalah kesehatan global yang mempengaruhi banyak pasien di seluruh dunia. Dengan memahami penyebab, faktor risiko, serta langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang efektif, kita dapat mengurangi insiden infeksi ini secara signifikan. Kerjasama antara tenaga medis, manajemen rumah sakit, serta pasien sangat penting dalam upaya pencegahan ini.

Daftar Pustaka

  1. RSPCL IHC. (2024). Mengenal Infeksi Rumah Sakit (Infeksi Nosokomial). Retrieved from https://rspcl.ihc.id/artikel-detail-840-MENGENAL-INFEKSI-RUMAH-SAKIT--(INFEKSI-NOSOKOMIAL).html
  2. Alodokter. (2022). Infeksi Nosokomial - Gejala, Penyebab dan Mengobati. Retrieved from https://www.alodokter.com/infeksi-nosokomial
  3. KlikDokter. (2020). 4 Cara Mencegah Infeksi Setelah dari Rumah Sakit. Retrieved from https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/cegah-infeksi-dari-rumah-sakit-dengan-cara-ini
  4. Halodoc. (2022). Infeksi Nosokomial - Gejala, Penyebab, dan Pengobatan. Retrieved from https://www.halodoc.com/kesehatan/infeksi-nosokomial
  5. RSUD Wangaya. (2012). Cegah Infeksi Nosokomial, RSUD Wangaya Berikan In House Training bagi Petugas Medis dan Paramedis. Retrieved from https://www.rsudwangaya.denpasarkota.go.id/berita/cegah-infeksi-nosokomial-rsud-wangaya-berikan-in-house-training-bagi-petugas-medis-dan-paramedis
  6. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2021). Healthcare-associated Infections (HAIs). Retrieved from https://www.cdc.gov/hai/index.html
  7. World Health Organization (WHO). (2020). Infection prevention and control in health care settings – a global perspective on the role of the health workforce in preventing and controlling infections in health care settings in low-resource settings.

 

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)