Kimia Klinik

Doro Agus Purmono
0
Kimia Klinik - Pemahaman Lengkap

Kimia Klinik

Memahami Dasar-dasar Pemeriksaan Laboratorium Modern

Apa itu Kimia Klinik?

Kimia klinik adalah cabang ilmu laboratorium medis yang berfokus pada analisis cairan tubuh, terutama darah dan urin, untuk mendiagnosis penyakit dan memantau kesehatan pasien. Bidang ini menggunakan berbagai teknik analitis untuk mengukur komponen kimia dalam sampel biologis.

Sejarah Kimia Klinik

1800-an

Awal mula analisis kimia darah dan urin untuk diagnosis medis

1920-an

Pengembangan metode kolorimetri untuk analisis kimia darah

1950-an

Mulai digunakannya auto-analyzer untuk pemeriksaan kimia klinik

Modern

Penggunaan teknologi canggih dan otomatisasi lengkap

Fungsi Kimia Klinik

  • Diagnosis penyakit
  • Pemantauan pengobatan
  • Skrining kesehatan
  • Evaluasi fungsi organ
  • Penilaian risiko penyakit

Jenis-jenis Pemeriksaan

1. Fungsi Hati

Parameter: SGOT, SGPT, Albumin, Bilirubin

Interpretasi: Menilai kesehatan hati dan fungsinya dalam metabolisme

2. Fungsi Ginjal

Parameter: Ureum, Kreatinin, Asam Urat

Interpretasi: Mengukur kemampuan ginjal dalam menyaring darah

3. Profil Lipid

Parameter: Kolesterol Total, HDL, LDL, Trigliserida

Interpretasi: Menilai risiko penyakit kardiovaskular

4. Glukosa Darah

Parameter: Gula Darah Puasa, HbA1C

Interpretasi: Diagnosis dan pemantauan diabetes

Interpretasi Hasil

Interpretasi hasil pemeriksaan kimia klinik mempertimbangkan:

  • Nilai rujukan normal
  • Kondisi pasien
  • Riwayat medis
  • Pengobatan yang sedang dijalani

Interpretasi Hasil Laboratorium

1. Fungsi Hati (Liver Function Test)

SGOT/AST

  • Nilai Normal: 5-40 U/L
  • Meningkat pada:
    • Hepatitis akut dan kronis
    • Sirosis hati
    • Kerusakan otot (myocardial infarction)
    • Penggunaan obat hepatotoksik
  • Menurun pada: Kehamilan, Defisiensi vitamin B6

SGPT/ALT

  • Nilai Normal: 5-35 U/L
  • Meningkat pada:
    • Kerusakan sel hati akut
    • Hepatitis viral
    • Sirosis
    • Obat-obatan hepatotoksik

Albumin

  • Nilai Normal: 3.5-5.0 g/dL
  • Menurun pada:
    • Malnutrisi
    • Penyakit hati kronis
    • Sindrom nefrotik
    • Luka bakar

2. Fungsi Ginjal (Renal Function Test)

Kreatinin

  • Nilai Normal:
    • Pria: 0.7-1.3 mg/dL
    • Wanita: 0.6-1.1 mg/dL
  • Meningkat pada:
    • Gagal ginjal akut dan kronis
    • Dehidrasi
    • Rhabdomyolysis
    • Obstruksi saluran kemih

Ureum

  • Nilai Normal: 15-43 mg/dL
  • Meningkat pada:
    • Gagal ginjal
    • Dehidrasi
    • Diet tinggi protein
    • Perdarahan gastrointestinal
  • Menurun pada:
    • Malnutrisi
    • Penyakit hati berat
    • Kehamilan

3. Profil Lipid

Kolesterol Total

  • Nilai Normal: <200 dl="" li="" mg="">
  • Borderline High: 200-239 mg/dL
  • High: ≥240 mg/dL
  • Faktor Risiko:
    • Penyakit jantung koroner
    • Aterosklerosis
    • Stroke

HDL (High-Density Lipoprotein)

  • Nilai Optimal: >60 mg/dL
  • Risiko: <40 dl="" li="" mg="" pria="" wanita="">
  • Interpretasi:
    • HDL tinggi: Protektif terhadap penyakit kardiovaskular
    • HDL rendah: Meningkatkan risiko penyakit jantung

LDL (Low-Density Lipoprotein)

  • Nilai Optimal: <100 dl="" li="" mg="">
  • Near Optimal: 100-129 mg/dL
  • Borderline High: 130-159 mg/dL
  • High: ≥160 mg/dL

4. Pemeriksaan Glukosa

Glukosa Darah Puasa

  • Normal: 70-100 mg/dL
  • Prediabetes: 100-125 mg/dL
  • Diabetes: ≥126 mg/dL

HbA1C

  • Normal: <5 .7="" li="">
  • Prediabetes: 5.7-6.4%
  • Diabetes: ≥6.5%
  • Interpretasi: Menggambarkan rata-rata kadar glukosa darah selama 2-3 bulan terakhir

5. Elektrolit

Natrium (Na+)

  • Nilai Normal: 135-145 mEq/L
  • Hipernatremia (>145 mEq/L):
    • Dehidrasi
    • Diabetes Insipidus
    • Kehilangan cairan berlebih
  • Hiponatremia (<135 meq="" strong="">
    • SIADH
    • Gagal jantung
    • Sirosis hati

Kalium (K+)

  • Nilai Normal: 3.5-5.0 mEq/L
  • Hiperkalemia (>5.0 mEq/L):
    • Gagal ginjal
    • Addison's disease
    • Crush injury
  • Hipokalemia (<3 .5="" meq="" strong="">
    • Diare/muntah berkepanjangan
    • Penggunaan diuretik
    • Alkalosis metabolik

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil

  • Pra-analitik:
    • Puasa/tidak puasa
    • Waktu pengambilan sampel
    • Posisi saat pengambilan sampel
    • Aktivitas fisik
  • Analitik:
    • Metode pemeriksaan
    • Kalibrasi alat
    • Kualitas reagen
  • Post-analitik:
    • Cara pelaporan
    • Nilai rujukan yang digunakan
    • Interpretasi hasil



Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)