Kimia Klinik
Memahami Dasar-dasar Pemeriksaan Laboratorium Modern
Apa itu Kimia Klinik?
Kimia klinik adalah cabang ilmu laboratorium medis yang berfokus pada analisis cairan tubuh, terutama darah dan urin, untuk mendiagnosis penyakit dan memantau kesehatan pasien. Bidang ini menggunakan berbagai teknik analitis untuk mengukur komponen kimia dalam sampel biologis.
Sejarah Kimia Klinik
1800-an
Awal mula analisis kimia darah dan urin untuk diagnosis medis
1920-an
Pengembangan metode kolorimetri untuk analisis kimia darah
1950-an
Mulai digunakannya auto-analyzer untuk pemeriksaan kimia klinik
Modern
Penggunaan teknologi canggih dan otomatisasi lengkap
Fungsi Kimia Klinik
- Diagnosis penyakit
- Pemantauan pengobatan
- Skrining kesehatan
- Evaluasi fungsi organ
- Penilaian risiko penyakit
Jenis-jenis Pemeriksaan
1. Fungsi Hati
Parameter: SGOT, SGPT, Albumin, Bilirubin
Interpretasi: Menilai kesehatan hati dan fungsinya dalam metabolisme
2. Fungsi Ginjal
Parameter: Ureum, Kreatinin, Asam Urat
Interpretasi: Mengukur kemampuan ginjal dalam menyaring darah
3. Profil Lipid
Parameter: Kolesterol Total, HDL, LDL, Trigliserida
Interpretasi: Menilai risiko penyakit kardiovaskular
4. Glukosa Darah
Parameter: Gula Darah Puasa, HbA1C
Interpretasi: Diagnosis dan pemantauan diabetes
Interpretasi Hasil
Interpretasi hasil pemeriksaan kimia klinik mempertimbangkan:
- Nilai rujukan normal
- Kondisi pasien
- Riwayat medis
- Pengobatan yang sedang dijalani
Interpretasi Hasil Laboratorium
1. Fungsi Hati (Liver Function Test)
SGOT/AST
- Nilai Normal: 5-40 U/L
- Meningkat pada:
- Hepatitis akut dan kronis
- Sirosis hati
- Kerusakan otot (myocardial infarction)
- Penggunaan obat hepatotoksik
- Menurun pada: Kehamilan, Defisiensi vitamin B6
SGPT/ALT
- Nilai Normal: 5-35 U/L
- Meningkat pada:
- Kerusakan sel hati akut
- Hepatitis viral
- Sirosis
- Obat-obatan hepatotoksik
Albumin
- Nilai Normal: 3.5-5.0 g/dL
- Menurun pada:
- Malnutrisi
- Penyakit hati kronis
- Sindrom nefrotik
- Luka bakar
2. Fungsi Ginjal (Renal Function Test)
Kreatinin
- Nilai Normal:
- Pria: 0.7-1.3 mg/dL
- Wanita: 0.6-1.1 mg/dL
- Meningkat pada:
- Gagal ginjal akut dan kronis
- Dehidrasi
- Rhabdomyolysis
- Obstruksi saluran kemih
Ureum
- Nilai Normal: 15-43 mg/dL
- Meningkat pada:
- Gagal ginjal
- Dehidrasi
- Diet tinggi protein
- Perdarahan gastrointestinal
- Menurun pada:
- Malnutrisi
- Penyakit hati berat
- Kehamilan
3. Profil Lipid
Kolesterol Total
- Nilai Normal: <200 dl="" li="" mg="">
- Borderline High: 200-239 mg/dL
- High: ≥240 mg/dL
- Faktor Risiko:
- Penyakit jantung koroner
- Aterosklerosis
- Stroke
200>
HDL (High-Density Lipoprotein)
- Nilai Optimal: >60 mg/dL
- Risiko: <40 dl="" li="" mg="" pria="" wanita="">
- Interpretasi:
- HDL tinggi: Protektif terhadap penyakit kardiovaskular
- HDL rendah: Meningkatkan risiko penyakit jantung
40>
LDL (Low-Density Lipoprotein)
- Nilai Optimal: <100 dl="" li="" mg="">
- Near Optimal: 100-129 mg/dL
- Borderline High: 130-159 mg/dL
- High: ≥160 mg/dL 100>
4. Pemeriksaan Glukosa
Glukosa Darah Puasa
- Normal: 70-100 mg/dL
- Prediabetes: 100-125 mg/dL
- Diabetes: ≥126 mg/dL
HbA1C
- Normal: <5 .7="" li="">
- Prediabetes: 5.7-6.4%
- Diabetes: ≥6.5%
- Interpretasi: Menggambarkan rata-rata kadar glukosa darah selama 2-3 bulan terakhir 5>
5. Elektrolit
Natrium (Na+)
- Nilai Normal: 135-145 mEq/L
- Hipernatremia (>145 mEq/L):
- Dehidrasi
- Diabetes Insipidus
- Kehilangan cairan berlebih
- Hiponatremia (<135 meq="" strong="">
- SIADH
- Gagal jantung
- Sirosis hati
Kalium (K+)
- Nilai Normal: 3.5-5.0 mEq/L
- Hiperkalemia (>5.0 mEq/L):
- Gagal ginjal
- Addison's disease
- Crush injury
- Hipokalemia (<3 .5="" meq="" strong="">
- Diare/muntah berkepanjangan
- Penggunaan diuretik
- Alkalosis metabolik
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil
- Pra-analitik:
- Puasa/tidak puasa
- Waktu pengambilan sampel
- Posisi saat pengambilan sampel
- Aktivitas fisik
- Analitik:
- Metode pemeriksaan
- Kalibrasi alat
- Kualitas reagen
- Post-analitik:
- Cara pelaporan
- Nilai rujukan yang digunakan
- Interpretasi hasil